Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim
berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang
diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi,
manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan
oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu
organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui
tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan
tersebut adalah sebagai berikut:
I. IDE
(gagasan) => Si Sender
II. PERUMUSAN
Dalam perumusan,
disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
III. PENYALURAN
(transmitting)
Penyaluran ini
adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
IV. TINDAKAN
Dalam tindakan ini
sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
V. PENGERTIAN
Dalam pengertian
ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si
receiver.
VI. PENERIMAAN
Penerimaan ini
diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan
dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai
dengan arah dan tujuan organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting
dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga
koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian
sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau
organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila
keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang
setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut
hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang
tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
1. Pengertian
Komunikasi
Komunikasi berasal
dari bahasa latin yaitu "Communis" atau "common" dalam
bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha mencapai
kesamaan makna "commonness", atau dengan ungkapan lain melalui
informasi kita mencoba untuk berbagi Informasi , gagasan atau sifat dengan
partisipan lain. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah sering kali kita
mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
Komunikasi adalah salah satu cara manusia berhubungan
yang melibatkan pengertian atau maksud, dengan syarat mereka perlu setuju
dengan definisi istilah-istilah yang digunakan berdasarkan sesuatu yang
simbolik seperti isyarat,huruf,nomor dan perkataan yang melambangkan ide-ide
yang dapat menyampaikan maksud.
2. Unsur-unsur
komunikasi dalam organisasi
Ada
5 unsur yang terkandung dalam komunikasi:
· Komunikator (communicator) yaitu
memberi berita,dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau
orang yang memberitakan.
· Menyampaikan Informasi atau berita, dalam hal ini
dapat dilakukan dengan cara mengatakan,mengirim ataupun menyiarkan.
· Berita-berita
( Message ) yang disampaikan dapat
dalam bentuk perintah,laporan atau saran.
· Komunikan (communicate) yaitu orang yang dituju,
pihak penjawab atau para pengunjung yang menerima informasi atau berita.
· Reaksi
atau tanggapan (respon) yaitu dalam bentuk tanggapan atau reaksi.
Kelima unsur
komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila
salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan terjadi. Dengan
demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan saling ketergantungan. Dan
keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.
3. Cara
penyaluran ide melalui komunikasi
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik
badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Dalam
menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima
(receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan
dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan
dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta
visi dan misi suatu organisasi.
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi :
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi :
- Ide (gagasan) oleh
sender.
- Perumusan yaitu
dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
- Penyaluran (transmitting) yaitu
penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.
- Tindakan yaitu
tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
- Pengertian yaitu
kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
- Penerimaan yaitu
ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
Dalam membina kerjasama dalam kelompok
inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi
kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar
tercapai koordinasi dalam kerjasama, pada organisasi itu sangat penting
dilaksanakannya komunikasi yang tepat dan se-efektif mungkin sehingga
koordinasi dan kerja sama benar-benar dilaksanakan dengan tepat juga.
4. Hambatan-hambatan
komunikasi dalam organisasi:
Ø Hambatan
Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi
semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi,
komunikasi dan informasi. Sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan
dan efisien sebagai media komunikasi. Menurut Chruden dan Sherman, dalam
bukunya Personnel Management ,
1976, jenis hambatan teknis dalam komunikasi :
a. Tidak adanya
rencana dan prosedur kerja yang jelas
b. Kurangnya
informasi atau penjelasan.
c. Kurangnya
keterampilan membaca.
d. Pemilihan media
(saluran) yang kurang tepat.
Ø Hambatan
Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian
atau ide secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang
diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik
arti dan pengertian (komunikan dan komunikator), tapi seringkali proses
penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan dengan apa yang
di simbolkannya dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda
dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari misi komunikasi yang
seperti ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai
dengan karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya
terhadap kata-kata yang dipakai.
Ø Hambatan
Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, presepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan panca indera
manusia,dll.
Menurut
Chruden dan Sherman:
a. Hambatan yang berasal
dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur, perbedaan
presepsi,perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan mendengarkan,
penyaringan dan pencairan informasi.
b. Hambatan yang
ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana iklim kerja
dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas komunikasi
organisasi.
5. Klasifikasi
komunikasi dalam organisasi
Dalam komunikasi
organisasi terdapat beberapa macam klasifikasi komunikasi dan diantaranya
adalan sebagai berikut:
I. Dari
segi sifatnya :
a. Komunikasi
lisan : komunikasi
yang langsung berbicara.
b. Komunikasi
tertulis : komunikasi yang
melalui tulisan.
c. Komunikasi
verbal : komunikasi
yang dibicarakan / diungkapkan.
d. Komunikasi
nonverbal : komunikasi yang tersirat.
II. Dari
segi arahnya :
a. Komunikasi
ke atas : komunikasi
dari bawahan ke atasan.
b. Komunikasi
ke bawah : komunikasi dari atasan ke
bawahan.
c. Komunikasi
horizontal : komunikasi ke sesama manusia yang
derajatnya / tingkatnya sama.
d. Komunikasi
satu arah : Komunikasi tanpa ada
timbal balik.
e. Komunikasi
dua arah : komunikasi dengan adanya
timbal bakik / saling berkomunikasi.
III. Dari
segi lawannya :
a. Komunikasi
satu lawan satu :
berbicara dengan
lawan bicara yang sama.
b. Komunikasi
satu lawan banyak(kelompok) :
berbicara antara
satu orang dengan satu kelompok.
c. Komunikasi
lawan kelompok :
berbicara antara
satu kelompok dengan kelompok yang lain.
IV. Dari
segi keresmiannya :
a. Komunikasi
formal : komunikasi
yang langsung resmi.
b. Komunikasi
informal : komunikasi yang tidak
resmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar